RSS

cerpen ku :D karyaku ke 2




Arena Penuh Ketegangan
          Senja mulai tiba, matahari menyusut malu di sudut langit yang tampak menguning keperakan menambah indahnya sore itu. Namun gelisah dan tegang itulah yang kurasakan saat itu. Bersama kelima belas teman-teman seperjuangan lainnya, setelah selama kurang lebih 1 bulan kami menempuh latihan pantang mundur melawan panas teriknya matahari, dinginnya air hujan dan tiupan angin yang seolah menjadi kerabat dekat kami selama 1 bulan ini. Dengan pelatihan yang amat sangat keras yang diberikan kaka pembina kami, 1 bulan terasa begitu sangat cepat. Kak Aris yang selalu memberikan kata-kata yang seolah membakar semangat kami sampai berkobar-kobar, dan kakak-kakak IM yang selalu melatih kami dan mendorong kami. Semua itu tidak lain usaha untuk mencapai tujuan yang satu yaitu “ Menjadi Pemenang, Tapi Bukan Menjadi  Juara”.
Aku bersama kelima belas teman lainnya terus menempuh latihan yang amat sulit untuk diselesaikan itu, dan akhirnya dengan penuh perjuangan serta kata-kata yang selalu membangkitkan semangat kami, akhirnya kami bisa menyelesaikannya. “ Li, hayu uih ih ! tong ngalamun wae, “ lamunanku buyar setelah fanny berkata sambil memegang lengan ku. Hampir tak dipercaya besoklah keberangkatan kami mengikuti Lomba Baris Berbaris-Unpad tingkat SMP se-Jawa Barat – Banten, sekaligus besok adalah hari dimana kami akan membuktikan hasil dari kerja keras perjuangan kami, yaitu “ Di Arena Lomba LBB,” tepatnya di Lapangan Unpad Jatinangor. J
“Siap-siap angkat, elepna tos aya,” kak Budi berbicara, dengan gaya bicara yang sudah kami kenal baik, terutama mungkin aku, soalnya aku yang menjadi komandan pasukannya, dan aku pernah dimarahin abis-abisan olehnya dan kakak-kakak IM seangkatannya yaitu k.Dian dan k.Galih, karena kami pernah telat alias ngaret memulai latihan, dan aku yang jadi sasaran utamanya.
Akhirnya kami berangkat. Di jalan kami berusaha menghilangkan rasa ketegangan  yang mendera kami. Dan akhirnya kami sampai di Unpad, lalu kami keluar dari kendaraan kami yakni elep berwarna biru tua yang catnya saja hampir pudar, dan ketika kami keluar, kami melihat banyak sekali peserta-peserta lain dari luar kota, tetapi berbeda dengan kami, mereka keluar dari bus-bus elit  yang ber-AC. Dari sana mental kami hampir Drop dan turun, tapi dari sana pula, kakak pembina kami terus memberi semangat dan dorongan penuh pada kami dengan kata-kata jitu mereka yang membangunkan kembali kepercayaan diri kami, serta mengusir ketegangan kami. Meski masih ada sih sedikait rasa tegang dakam hatiku.
Satu jam sebelum upacara pembukaan dilaksanakan, kami bersiap-siap untuk tampil di arena sana , yang kami lakukan berganti baju alias kostum dan latihan satu kali gladi bersih. Setelah itu tibalah saatnya untuk upacara pembukaan, dan kami pun langsung berlari dari Gor Unpad menuju lapangan Unpad Jatinangor. Sesampainya disana dalam hati aku berkata “Waaw, ieu kostum meni marantep kieu, ari urang ti SMP 1 Garut make kaluhurna batik kelas 8 anu kotak-kotak orange, kahandapna PSAS, siga play grup di pikir-pikir mah, eleh pisanan eung kieu mah, hyks*!!” disadarkan langsung oleh Reza yang berkata “Lia bariskeun,” dan akhirnya aku membariskan ke-15 teman-temanku atau “Pasukan Spensagart.” Kami pun berbaris dengan rapih dan berusaha untuk tenang dan tidak tegang. Tapi ketika itu ada dua peserta lain yang memakai kostum yang sangat bagus melewati ke depan barisan kami dan berbisik, dan tanpa sengaja tedengar berkata “dari mana sih ini? Norak ya pakaiaanya.” “ Uukhh” umpatku kesal, dasar sombong dia, awas ya kami akan buktikan kami tidak pantas untuk dicela seperti itu, pikirku. Aku malah jadi nafsu ditambah bersemangat untuk menggalahkan saingan-saingan dari manapun juga.
Pada pukul 08.30 kurang lebih, tiba saatnya pengocokan nomor undian untuk tampil di urutan keberapa, dan kami berharap khususnya dwi, pasukan yang berdiri di banjar 5 syaf 3 atau pasukan yang berada di paling terakhir barisan itu berkata dengan keras “Ya Allah tolong kami jangan tampil di no 1 dan jangan di akhir, cukup nomor 3!” dan ketika aku maju kedepan menjadi perwakilan pasukan untuk diundi no tampilnya, dan tanpa di duga, do’a kami khususnya Dwi dikabulkan “kami tampil di urutan ke-3.” J
Nomer urutan satu pun telah tampil baik sekali, kami kagum atas penampilannya tersebut. Tapi entah kenapa rasa tegang yang sempat hilang, kini menghampiri kami kembali. Arena penuh ketegangan ada di hadapan kami.
Tiba saatnya kami bersiap untuk memperlihatkan gerakan-gerakan LBB kami yang sudah kami latih selama ini. Kami masuk Daerah Persiapan terlebih dahulu, dan penilaianpun dimulai dari sana. Setelah 8 menit berada di Daerah Persiapan, akhirnya MC berkata “Marilah kita sambut nomer peserta 15 memasuki arena perlombaan.” “Deg-deg-deg” kaget setengah tegang aku pun langsung memulai memberi komando pada pasukan, dan kami disambut dengan tepuk tangan yang sangat meriah dari para suporter kami dan para penonton lainnya, deg-degan dan entah perasaan apalagi yang mengduk-aduk ada dalam hatiku saat itu.
          Saat senja mulai tiba, saat langit pun semakin gelap, sebentar lagi adzan magrib pasti terdengar, dan akhirnya saatnyalah pengumuman juara.
          Saat pengumuman aku hanya bisa bertawakal atas semua ikhtiar yang telah aku dan kelima belas teman-teman lainnya lakukan, aku yakin allah pasti akan memberikan sesuatu yang indah, meski kita tak tahu itu baik untuk kita atau tidak, yang pasti Allah tahu segalanya. Dan akhirnya, “ 15 ” MC mengumumkan nomer dada kami yang menjadi juara 4 LBB Unpad tingkat SMP se-Jawa Barat – Banten. Alhamdulillah akhirnya kami menyabet juara 4 tingkat Jawa Barat-Banten ini, meski tidak mendapat juara 1 tapi kami sangat bersyukur dan senang sekali, karena ini pertama kalinya kami mengikuti perlombaan yang ruang lungkupnya lumayan luas. Dan seketika aku teringat orang yang berbisik bahwa pakaian kami norak, dan pasukannya ternyata tidak menyabet prestasi apapun saat itu, “ Itulah buah dari kesombongan” ucapku dalam hati.
          Hari itu merupakan hari yang sangat berkesan. Kami bukan hanya mendapatkan prestasi, tapi ilmu dan pengalamn yang sangat berharga, yang akan tersimpan sampai kami tua. JJJ

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar